eksposisiborneo.com, Kubar : Berbicara soal Calon Kepala Daerah, otomatis berkaitan dengan pilihan masyarakat. Bicara soal pilihan, pastinya masyarakat punya jagoan dengan pilihan dan alasan masing-masing.
Sama halnya dengan Pemilihan Kepala dan Wakil Kepala Daerah dalam agenda Pilkada Serentak 2024 ini. Tentu masyarakat sudah bisa melihat dan menilai sosok bakal calon yang akan bertarung nantinya, termasuk pada Pemilihan Bupati di Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Provinsi Kalimantan Timur.
Yang cukup menyita perhatian di Kutai Barat adalah pasangan Frederick Edwin dan Nanang Adriani (FENA), sebab pasangan ini sudah bisa dipastikan mendaftar lewat jalur Koalisi Partai Politik setelah mendapat rekomendasi dukungan dari 4 partai, yakni PKB, PAN, PKS dan Partai Demokrat.

Selain itu, Bakal Calon Bupati Frederick Edwin juga sudah banyak melakukan kegiatan sosial bersama Orsos Taruna Gharda Mandiri (TGM) dan Putri Ringgeng. Bahkan jauh sebelum dimulainya agenda politik Pilkada Serentak.
Berikutnya, putra bungsu dari Bupati Kubar periode 2006-2016, Ismail Thomas tersebut juga selalu mengungguli Bacalon lain dalam setiap survei yang di lakukan selama ini. Demikian pun untuk bakal pendampingnya, Nanang Adriani.
Tidak heran, banyak masyarakat yang mengungguli pasangan FENA dalam pelaksanaan pesta demokrasi di Kutai Barat tahun ini.

Meski begitu, tidak bisa dipungkiri bahwa ada juga masyarakat yang tentunya berbeda pandangan, karena alasan tertentu. Salah satunya, melihat sosok Bakal Calon Bupati, Frederick Edwin yang memiliki latar belakang sebagai seorang pengusaha.
Menjawab keraguan masyarakat tersebut, Ketua Tim Kampanye Kabupaten Sempekat Kubar Bersama (TKK-SKB) FENA, Bartolomeus Iku menegaskan bahwa dunia bisnis adalah urusan pribadi.
“Mohon maaf, saya bisa pastikan bahwa Frederick Edwin ini akan bisa berbuat lebih dari bupati-bupati sebelumnya. Karena beliau ini bukan cari uang, tetapi untuk membangun Kutai Barat demi kesejahteraan masyarakat,” tegas Bartolomeus Iku kepada eksposisiborneo.com, Rabu (24/7/2024).

“Kalau untuk cari uang, bisnis atau usaha beliau sudah ada. Beda dengan orang yang masih mencari. Kemudian yang terpenting bahwa keluarga, terutama ke dua orang tuanya juga selalu menyampaikan ke Frederick Edwin, bahwa beliau itu diinginkan menjadi Bupati untuk membangun Kutai Barat, bukan mencari uang di Kutai Barat, bukan untuk memikirkan diri sendiri atau ekonomi keluarga,” lanjut Iku.
Soal menjalankan roda pemerintahan dan membangun daerah, tambah Iku, tentu tidak bisa hanya berbicara tentang satu orang atau Kepala Daerah saja.
Mesti menjadi tanggung jawab bersama, mulai dari Kepala dan Wakil Kepala Daerah, Organisasi prangkat daerah dan stakeholder yang ada, termasuk masyarakat juga harus mengambil peran penting agar terwujudnya Pemerintahan yang bersih dan pemerataan pembangunan.
“Artinya, untuk membangun pemerintahan yang kuat, seorang kepala daerah harus dikelilingi oleh orang-orang yang kuat, orang-orang yang memiliki Sumber Daya Manusia yang bagus. Misalnya Kepala Dinas sampai Camat itu, harus orang-orang terpilih yang SDM nya mumpuni. Jadi Bupati itu bukan bekerja sendiri, tetapi tim,” tandasnya.

Maka itu, menurut Iku, semua bakal calon yang akan bertarung di Pilkada Kubar, termasuk Frederick Edwin dan Nanang Adriani adalah putra-putra terbaik Kutai Barat, yang tentunya memiliki visi, misi dan gagasan masing-masing demi membangun Kutai Barat.
“Kalau kita masih ragu sekarang, mau tunggu kapan lagi. Ya kami memahami bahwa setiap kita memiliki pilihan masing-masing, kami pun seperti itu, dan boleh-boleh saja kita menilai si A begini, b begitu,” terangnya.
“Tetapi yang terpenting sekarang adalah, bagaimana kita melihat visi dan misi serta gagasan setiap bakal calon untuk membangun Kutai Barat lima tahun ke depan. Menurut kami, Frederick Edwin dan Nanang Adriani yang terbaik dan layak menjadi pemimpin Kutai Barat,” pungkas Bartolomeus Iku. (eb)