eksposisiborneo.com, Kubar : Sejumlah tokoh turut bergabung bersama pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Nomor urut 1, Frederick Edwin dan Nanang Adriani (FENA) di Pilkada Kutai Barat (Kubar) tahun 2024.
Satu diantaranya adalah Arkadius Hanye, merupakan mantan Ketua KPU Kubar yang baru saja mengakhiri masa jabatannya usai Pemilu lalu, setelah lebih dari 10 tahun menjadi penyelenggara pemilu.
Dengan pengalamannya tersebut, tentu Arkadius Hanye sudah tahu seluk beluk dunia perpolitikan di Kubar. Bahkan nuansa pemilihan tentu masih hangat dalam ingatannya, karena belum genap setahun Ia mengakhiri tugasnya sebagai penyelenggara pemilu.
Lalu apa yang membuat Arkadius Hanye lebih memilih mendukung pasangan FENA di Pilkada Kutai Barat, dibandingkan dua pasangan lainnya?
“Kalau melihat sosok bapak Frederick Edwin ini, dia sudah mulai melakukan pendekatan ke masyarakat, ingin dikenal masyarakat kurang lebih dua tahun sebelum Pilkada di mulai,” kata Arkadius Hanye, Rabu (25/9/2024).
Sekarang menurut Hanye, jika berbicara di akar rumput, sosok Frederick Edwin sudah di kenal banyak masyarakat.
Frederick Edwin Memiliki Karakter Seorang Pemimpin
Terlebih sosok Edwin merupakan anak dari mantan Bupati Kubar Ismail Thomas, sehingga otomatis masyarakat kembali bernostalgia, mengingat kebesaran dan karya sang ayah yang sangat luar biasa selama 10 tahun memimpin Kutai Barat sejak 2006-2016 lalu.
“Oleh sebab itu, saya secara pribadi melihat ini adalah potensi yang sangat-sangat baik. Terlebih Frederick Edwin ini orang baik, orang yang berjiwa sosial dan itulah modal dasar yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin,” ungkapnya.

Jika sudah demikian lanjut Hanye, tidak bisa dipungkiri kelak Frederick Edwin akan tulus dalam memimpin serta mengabdikan diri untuk berbuat bagi masyarakat dan Kabupaten Kutai Barat.
“Artinya kalau sudah menjadi Bupati nanti, pasti beliau ingin berbuat besar lagi untuk membangun Kutai Barat yang lebih baik ke depan,” lanjut Arkadius Hanye.
Mungkin bagi sebagian orang, apa yang sudah di lakukan Frederick Edwin tidak ada nilainya. Namun tegas Hanye, dukungan sosial yang diberikan Calon Bupati Kubar tersebut selama ini merupakan karya nyata di tengah-tengah masyarakat.
“Kalau orang yang tidak tulus untuk membangun demi kemajuan dan kesejahteraan, ngapain harus berbuat yang begitu besar. Nah kalau sudah demikian, apalagi sudah dikasih kapasitas, dikasih amanah, saya yakin Frederick Edwin tidak akan mengkhianati masyarakat,” tegasnya.
FENA Pasangan Ideal Memimpin Kubar
Itu lah yang menjadi alasan terbesar Arkadius Hanye bergabung dengan pasangan FENA, karena melihat Frederick Edwin memiliki jiwa sosial tinggi dan didukung pula dengan kehadiran Nanang Adriani, sosok yang memahami dunia pertanian atau sektor yang merupakan penyangga perekonomian masyarakat.
Pasangan yang sangat ideal, karena pembangunan tidak melulu berbicara soal infrastruktur, namun pertumbuhan ekonomi yang baik juga perlu menjadi perhatian untuk mengukur keberhasilan pembangunan dalam suatu wilayah.
Salah satu yang bisa dilakukan adalah melalui dunia pertanian, apalagi sekarang ini banyak milenial yang terlibat dalam dunia pertanian. Bahkan berdasarkan data Kementerian Pertanian bahwa terjadi peningkatan petani milenial rentang usia 16-39 tahun, karena masifnya penggunaan teknologi digital disektor pertanian.
Jika melihat sosok Frederick Edwin yang merupakan calon pemimpin muda dan Nanang Adriani yang sudah lama berkecimpung di dunia pertanian, sudah tentu sektor pertanian juga bakal menjadi salah satu program unggulan mereka untuk membangun perekonomian masyarakat Kutai Barat ke depan. (eb)