eksposisiborneo.com, Kubar : Pemerintah resmi membuka kegiatan Festival Dahau Sendawar dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 Kabupaten Kutai Barat (Kubar), pada tanggal 28 Oktober 2024.
Meski terlaksana dengan sederhana dalam balutan lomba kesenian daerah, seperti Lomba Pentas Seni, Fashion Show, Lagu Daerah, Karnaval dan Lomba Kuliner Khas Daerah. Namun peserta yang terlibat di dalamnya mengaku senang dan bangga bisa berpartisipasi pada momen hari jadi Kabupeten Kubar.
Sejak resmi dibuka, Ainah, salah satu pengrajin lokal Kubar mengaku warga yang datang menyaksikan berbagai lomba cukup antusias di Alun-alun ITHO Sendawar. Bahkan produk buatan tangannya cukup laris terjual.
“Produk yang saya jual ini mulai yang termurah harga Rp 150 ribu sampai Rp 750 ribu. Ada kain Badong, kain Doyo, terus ada ulap atau ta’ah, baju adat, ikat kepala dan banyak lainnya,” kata Ainah di Alun-Alun ITHO, Jumat (1/11/2024) malam.

Perempuan paruh baya ini mengaku, sudah sering terlibat dalam acara Festival Dahau Sendawar termasuk acara lain yang dilaksanakan Pemerintah Daerah, melibatkan para pengrajin Kutai Barat.
Maka itu, Ia menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Kutai Barat, dan berharap semakin banyak lagi kegiatan-kegiatan seni dan budaya yang dilaksanakan ke depan, terutama berkaitan dengan pengembangan kerajinan lokal.
Ucapan terimakasih juga disampaikan Tia, salah satu peserta Lomba Kuliner Khas Daerah, karena menurutnya acara seperti menjadi wadah yang positif, terutama untuk menyalurkan bakat anak-anak muda Kutai Barat.

“Terimakasih untuk wadah yang sudah disediakan bagi kami penggiat kuliner, terutama bagi kami anak-anak muda karena ada wadahnya untuk menyalurkan bakat kami. Menang atau kalah urusan nanti, karena dengan adanya wadah seperti ini kami sudah sangat bersyukur,” ungkap Tia.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Kubar, Yuyun Diah Setyorini menjelaskan, kegiatan ini memang dirancang untuk memberikan wadah bagi semua masyarakat, terutama dalam mempromosikan seni, budaya, kuliner dan kearifan lokal yang ada di Bumi Tanaa Purai Ngerimaan.

“Artinya, daya tarik pariwisata bukan hanya lokasi objek wisata, tetapi ada seni, budaya, kuliner dan berbagai kearifan lokal lainnya yang bisa kita promosikan kepada masyarakat luas, dengan harapan bisa menarik wisatawan-wisatawan luar untuk berkunjung ke Kutai Barat, dan tentunya berdampak terhadap ekonomi masyarakat, terutama pengrajin lokal dan pelaku seni kita,” terang Yuyun.
Diketahui, acara perlombaan seni dan budaya daerah dalam Festival Dahau Sendawar tahun ini resmi berakhir tanggal 1 November 2024. Selanjutnya di laksanakan Rapat Paripurna di DPRD Kutai Barat pada tanggal 4 November. Kemudian pada hari puncak, di laksanakan Upacara Peringatan HUT ke-25 Kubar pada tanggal 5 November mendatang. (Adv-Diskominfo/Kbr)