eksposisiborneo.com, Kubar : Ketua DPRD Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Ridwai, menilai pelaksanaan proyek aspal hotmix di Jalan Gajah Mada atau Jalan Poros Barong Tongkok, Kecamatan Barong Tongkok, tidak diawasi dengan baik oleh Dinas PUPR Kubar.
Pasalnya proyek yang menelan anggaran sekitar Rp 5 miliar, bersumber dari APBD Kabupaten Kubar Tahun Anggaran (TA). 2024, sudah bergelombang. Padahal pengerjaannya baru rampung kurang lebih satu bulan terakhir.
“Kalau yang namanya proyek itu kan, ada pengawasnya. Pengawasnya itu, seharusnya tahu ketika pekerjaan itu tidak benar, ya pengawasnya harus paham. Artinya harus diawasi baik-baik pada saat pengerjaannya,” kata Ridwai, kepada wartawan di Sendawar, Rabu (15/1/2025).
Jika kondisinya demikian, menurut Ridwai, proyek tersebut masih tanggungjawab kontraktor pelaksana, karena dalam masa pemeliharaan selama 180 hari atau 6 bulan setelah habis masa kontrak.
Pekerjaan Tidak Diawasi dengan Baik dan Benar
Soal aspal hotmix yang bergelombang dan menjadi pertanyaan masyarakat, lanjut Ridwai, hal itu karena tidak diawasi dengan baik oleh Dinas PUPR Kabupaten Kutai Barat. Seharusnya jika terjadi kondisi seperti itu pada saat pekerjaan dilaksanakan, pengawas mestinya langsung menegur kontraktor.
“Artinya, itulah pekerjaan yang tidak diawasi dengan baik dan benar, ya seperti itulah hasilnya,” tegas Ridwai.
Ketua DPRD Kubar dua periode itu, sangat heran dengan kinerja Dinas PUPR karena jalan aspal yang mulus diasplal hotmix kembali. Padahal masih banyak jalan yang rusak parah tidak dilakukan perbaikan.
“Disitulah kita bisa lihat, tidak jelinya dinas-dinas yang bersangkutan. Yang mana yang prioritas, yang mana yang masih bisa dikatakan nanti dulu. mustinya yang prioritaslah yang dikerjakan lebih dulu,” ungkap Ridwai.
Jalan Bergelombang Diduga Karena Mutu Tidak Sesuai
Dikutip dari jurnalborneo.com, Kadis Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Kubar, Leonard Yudiarto, mengatakan bahwa proyek aspal hotmix Jalan Sendawar Raya itu telah rampung 100 persen pada akhir Desember 2024 lalu.
Menurut Leonard, apabila pengerjaan proyek aspal hotmix dalam kondisi mantap, badan jalan tidak akan bergelombang. Aspal hotmix yang bergelombang diduga akibat mutu yang tidak tercapai.
“Kalau bergelombang ya ada satu penanganan yang gak sesuai. Atau bisa saja badan jalan sudah dilintasi saat pekerjaan belum selesai,” terangnya.
Tambah Leonard, pembayaran proyek aspal hotmix dilakukan sesuai dengan kontrak. Nantinya, volume dan mutu proyek akan uji laboratorium apabila akan dilakukan pembayaran 100 persen. (redaksi/eb).