eksposisiborneo.com, Kubar : Sebagian besar masyarakat Kabupaten Kutai Barat (Kubar) pasti mengenal sosok Yacob Tullur. Tidak heran karena dia merupakan mantan Birokrat yang pernah menduduki posisi penting di Pemerintahan Kubar.
Diantaranya pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial Kutai Barat, Sekertaris DPRD, Asisten I Setkab Kubar, dan terakhir menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Barat sejak 2017-2020.
Dengan pengalaman yang mumpuni di birokrasi, tentu Yacob Tullur paham bagaimana sosok pemimpin yang ideal untuk memimpin Kubar 5 tahun ke depan, melalui agenda pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kubar pada Pilkada Serentak 2024 ini.
“Pilkada ini kan artinya kita memilih seorang pemimpin Pemerintahan, tentu yang kita lihat adalah track record nya. Mulai dari segi pendidikan, latar belakang, termasuk pengalaman calon, karena mengurus pemerintah ini beda dengan mengurus hal-hal yang lain,” kata Yacob Tullur, Kamis (10/10/2024).
Arah Politik Yacob Tullur di Pilkada Kubar 2024
Pensiun sebagai ASN dengan jabatan Sekda Kubar pada tahun 2020 lalu, nama Yacob Tullur memang jarang terdengar karena ingin fokus bersama keluarga di masa pensiunnya.
Namun belakangan, memasuki tahun politik 2024 ini, namanya kembali mencuat. Terlebih dirinya digadang-gadang mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati, mendampingi Samsudin Nur, seorang pengusaha sukses di Kaltim yang juga merupakan Putra Daerah.
Seperti cek “ombak” Nama ke dua tokoh ini perlahan meredup di bursa pencalonan hingga KPU Kubar menetapkan hanya tiga calon yang bertarung di Pilkada Kutai Barat, yakni pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Nomor Urut 1, Frederick Edwin dan Nanang Adriani (FENA).
Kemudian pasangan Nomor Urut 2, H Ahmad Syaiful dan Jainudin (AHJI). Serta pasangan Nomor Urut 3, Sahadi dan Alexander Edmond (DIAMOND).
Yacob Tullur Memilih Bergabung Dengan DIAMOND

Meski tak menjadi kontestan, bukan berarti karir politik Yacob Tullur berhenti. Justru sebaliknya, kini Ia bergabung dan menjadi salah satu pentolan yang layak diperhitungkan di Pasangan DIAMOND.
“Diantara tiga calon ini yang menurut kami memiliki kapasitas dan kualitas yang mumpuni untuk memimpin Kutai Barat ya hanya ada di pasangan DIAMOND. Ya itu tadi, salah satu alasan bergabung bersama DIAMOND karena melihat track record mereka berdua (Sahadi dan Edmon),” ungkap Yacob Tullur.
Bukan hanya itu, menurutnya pasangan DIAMOND memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menyampaikan gagasan, berdasarkan evaluasi dan solusi yang ditawarkan untuk pembangunan Kutai Barat yang lebih baik ke depan.
“Jadi bukan sekedar retorika, program kerja yang mereka susun untuk menuju “Kubar Mantap dan Rakyat Sejahtera” itu memang betul-betul berdasarkan perhitungan yang matang, dalam artian DIAMOND ini mampu dengan baik melihat segala sesuatu yang perlu dilanjutkan, dibangun atau perlu diperbaiki di daerah kita ini. Itu yang paling penting,” tegas Yacob Tullur.
Harapan Pembangunan Yang Lebih Baik Bersama DIAMOND
Sebagai mantan Birokrat yang sudah malang melintang di Pemerintahan, tentu Yacob Tullur memahami mana yang perlu menjadi perhatian pasangan DIAMOND untuk ditindaklanjuti kelak menjadi Pemimpin Kutai Barat ke depan.
“Ya sebenarnya ini soal niat baik pemimpin. Makanya saya bilang, pemimpin yang dicari untuk Kutai Barat ini kan pemimpin yang bisa menyatukan masyarakat, termasuk lawan politik. Artinya setelah bertanding, siapa yang menang harus bisa merangkul semua, tidak ada dendam politik,” harapnya.
Yang terjadi sekarang di Kabupaten Kutai Barat ini, lanjut Yacob Tullur adalah adanya ketimpangan pembangunan daerah, salah satunya karena masalah dendam politik.
“Selama beberapa kali pergantian Bupati, kita bisa melihat bahwa di daerah yang mereka kalah, tidak di bangun. Padahal kemampuan, kapasitas APBD kita kan untuk semua daerah. Nah itu yang harus kita hilangkan ke depan,” lanjutnya.
Bahkan harapan tersebut lanjut Yacob Tullur sudah disampaikan kepada pasangan DIAMOND, jika mendapat tempat di hati masyarakat untuk memimpin Kutai Barat 5 tahun kedepan.
“Itu sudah saya sampaikan ke mereka dua, kalau toh kalian menang nanti, ya dirangkul lah yang kalah, karena tidak ada bupati lain selain kalian dua. Semua daerah di bangun, hilangkan dendam politik antar sesama kontestan dan pendukung,” pungkas Yacob Tullur. (eb)