eksposisiborneo.com, Samarinda : Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki hutan tropis yang kaya akan berbagai jenis tanaman obat. Flora yang beragam ini menyediakan bahan baku yang potensial untuk obat tradisional.
Masyarakat adat di Kalimantan Timur memiliki pengetahuan turun-temurun tentang penggunaan tanaman obat untuk berbagai penyakit. Pengetahuan ini dapat dikombinasikan dengan penelitian ilmiah modern untuk mengembangkan obat yang efektif.
Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin saat menyambut gelaran Mulawarman Pharmaceuticals Conferences di Kampus Universitas Mulawarman Samarinda, Kaltim, Senin (29/7/2024) menjelaskan, Kalimantan Timur memiliki kekayaan budaya yang luar biasa dan termasuk di dalamnya adalah warisan pengetahuan tentang pengobatan tradisional.
“Jamu, misalnya, adalah salah satu contoh nyata. Ada banyak sekali jenis tanaman berkhasiat untuk kesehatan dan dijadikan sebagai jamu. Pasak bumi, bawang dayak atau bawang tiwai, bajakah, rosela sampai bunga kenanga juga bisa,” kata Jaya Mualimin.
Jaya menjelaskan bahwa konsep jamu tidak hanya sebatas minuman herbal, tetapi merupakan sebuah sistem pengobatan holistik yang melibatkan berbagai aspek, mulai dari ramuan makanan, fisioterapi, hingga terapi spiritual.
Dinkes Kaltim, lanjut Jaya, memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan obat-obatan tradisional di daerah. Pihaknya memfasilitasi para pelaku usaha obat tradisional agar produk mereka bisa menembus pasar yang lebih luas, bahkan hingga ke pasar internasional.
Di mana tren global yang meningkat terhadap produk-produk alami dan organik, termasuk obat tradisional akan membuka peluang pasar yang besar untuk produk obat tradisional dari Kalimantan Timur.
Selain itu, pengembangan obat tradisional dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat lokal dan meningkatkan ekonomi daerah. (ns/hrg)