DPRD Kaltim Sebut Ada Permainan Tersistematis Dibalik Insiden Jembatan Mahakam

By eksposisi borneo Apr 29, 2025
0
Anggota DPRD Kaltim
Anggota DPRD Kalimantan Timur, Muhammad Husni Fachruddin, sebut ada permainan tersistematis terkait jalur lalu lintas angkutan batu bara di jalur sungai mahakam. (dok.ist)

eksposisiborneo.com, Samarinda : Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Husni Fachruddin, menyebut ada permainan tersistematis, terstruktur dan masif dalam jalur lalu lintas angkutan batu bara di jalur sungai mahakam, dibalik insiden Jembatan Mahakam I (satu) Samarinda yang kembali tertabrak tongkang batu bara, pada Sabtu (26/4/2025) malam.

Hal itu disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) tertabraknya Jembatan Mahakam, antara Komisi II DPRD Kaltim bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi terkait, termasuk Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda, berlangsung di Gedung E, Senin (28/4/2025) malam.

KSOP Samarinda, menjadi pihak paling disorot karena dinilai lalai dalam menjalankan tugas pengawasan dan penegakkan hukum di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran, serta mengatur, mengendalikan, dan mengawasi kegiatan kepelabuhanan.

Parahnya kelalaian itu dianggap dilakukan secara tersistematis, karena kejadian tongkang menabrak Jembatan Mahakam ini sudah yang ke 23 kalinya. Tidak hanya itu, dari hulu sungai mahakam sampai kota tepian Samarinda, kejadian tongkang menabrak jembatan sering terjadi. Namun seolah ada pembiaran, tidak ada tindakan oleh KSOP Samarinda.

“Ini kan gila, kalau tetap diteruskan,” kata pria yang akrab disapa Ayub tersebut.

Tongkang batu bara
Ilustrasi tongkang batu bara melintas di bawah jembatan mahakam I Samarinda. (dok.ist)

Tidak hanya di jalur sungai, politisi Golkar itu, juga menyoroti instansi terkait yang menangani lalu lintas jalur darat. Sebab Pemprov kaltim, pernah menginstruksikan agar Jembatan Mahakam I di tutup. Namun tidak berselang lama di buka kembali karena adanya desakan oknum tertentu yang mengatasnamakan masyarakat banyak.

Seharusnya lanjut Ayub, ketika Pemprov Kaltim menginstruksikan itu di tutup, instansi terkait harus melaksanakan itu. Bukan malah bingung bagaimana harus mengatur lalu lintas karena kritikan masyarakat, tanpa ada solusi. Itu lah alasan, kenapa dia menyebut ada permainan tersistematis, terstruktur dan masif dalam masalah ini.

“Bayangkan Adek-adek mahasiswa demo, disambut dengan gaya-gaya preman di depan KSOP, gila ini!. Lebih gila lagi, ada spanduk yang tersistematis terpasang, bertuliskan ‘Jangan sampai menutup jembatan yang menyebabkan piring nasi kami habis’, itu kan gak bener,” tandasnya.

Sebab itu ia meminta kepada Aparat Penegak Hukum (APH) baik Kepolisian maupun Kejaksaan, agar mengusut tuntas masalah ini, demi keamanan dan keselamatan warga di Benua Etam.

“Kalau memang tidak bermasalah, tidak ada yang bisa di salahkan. Sudah pak, lanjut aja ini biar mati, mati sekalian kita semua di situ,” tutup Ayub. (eb/05)

BERITA TERKAIT

SMSI Kaltim