eksposisiborneo.com, Kukar : Kegiatan Erau di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki nuansa tradisi lokal yang sangat kental.
Selain pertunjukan seni dan budaya tradisional, kegiatan Erau juga diisi dengan berbagai lomba olahraga tradisional.
“Untuk itu perlombaan olahraga tradisional harus dilihat bukan sekedar soal pertandingan atau perlombaan semata, melainkan harus dilihat dan disikapi sebagai ajang untuk menjaga, melestarikan dan memperkenalkan kembali kekayaan budaya daerah,” ujar sambutan Bupati Kukar yang disampaikan Asisten III Setkab Kukar Dafip Haryanto.
Olahraga tradisional seperti belogo, begasing, ketapel, dan sumpit sudah sangat jarang ditemui di tengah-tengah masyarakat modern. Masyarakat lebih mengenal olahraga modern yang dapat disaksikan di banyak tempat dan di televisi.
“Mengingat pentingnya untuk menjaga dan melestarikan olahraga tradisional di tengah-tengah masyarakat kita yang sudah semakin jarang untuk memainkan atau menyaksikannya, maka perlu kiranya dilakukan berbagai strategi jitu,” sebutnya.
Pemerintah Kabupaten Kukar memiliki komitmen tinggi dalam mendukung upaya pelestarian olahraga tradisional. Sasaran pengenalan olahraga tradisional dapat ditujukan kepada anak-anak, pelajar, dan mahasiswa.
“Ke depan, saat pertandingan atau perlombaan olahraga tradisional seperti saat ini, hendaknya jadwal pertandingan bisa disebar atau disosialisasikan secara khusus ke sekolah-sekolah dan kampus,” pintanya.
Pelestarian budaya ini menjadi salah satu isu strategis dalam Rancangan RPJMD Kukar. Pemerintah Kabupaten Kukar serius dalam memperhatikan pelestarian budaya yang mencakup olahraga tradisional.
“Mari bersama-sama kita jaga, pelihara dan lestarikan olahraga tradisional kita sebagai bagian dari warisan budaya yang tak ternilai harganya ini,” pungkasnya. (eb/Adv/Diskominfo Kukar)