eksposisiborneo.com, Kubar : Pembangunan infrastruktur jalan Nasional dari Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menuju Kutai Barat (Kubar) hingga Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), belum terbangun dengan baik.
Kondisi ini menjadi perhatian Anggota Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Yulianus Henock Sumual, karena sampai saat ini, warga masyarakat tidak pernah merasakan jalan yang betul-betul mulus, selalu ada titik yang rusak, walaupun ada perbaikan setiap tahun.
Apalagi dari Kutai Barat menuju Mahakam Ulu, yang memang dalam tahap pembangunan, masih banyak ruas jalan berlumpur dan perlu menjadi prioritas ke depan. Selain merupakan bagian dari Ibu Kota Nusantara (IKN), Mahulu, juga merupakan wilayah perbatasan Negara (Indonesia-Malaysia).
“Saya berharap jalan-jalan Nasional ini, bisa diprioritaskan dalam pembangunannya,” kata Yulianus Henock Sumual, Senin (24/3/2025).
Sebab itu, Ia berharap masalah seperti ini menjadi perhatian pemerintah, agar tidak terjadi pemborosan anggaran Negara, hanya untuk perbaikan berulang-ulang, di jalan yang sama.
“Kalau di bangun, terus sebentar rusak, sebentar-sebentar rusak, itukan pemborosan keuangan Negara. Jadi saya minta ini harus jadi perhatian pemerintah,” tandasnya.
Tidak hanya membangun, Wakil Ketua I Badan Akuntabilitas Publik DPD RI ini juga berharap, agar pembangunan infrasturktur jalan di tiga kabupaten tersebut di bangun rigid beton. Meski sedikit mahal, namun bisa dinikmati lebih lama dan tidak terjadi pemborosan keuangan negara.
Jika menggunakan aspal, lanjut Henock, tidak menjamin ketahanannya. Seperti sekarang ini, warga banyak mengeluh jalan rusak dan Negara harus mengeluarkan anggaran besar untuk perbaikan setiap tahun.
“Banyak titik-titik yang tidak baik. Karena, misalnya tahun ini diperbaiki di Kukar, nanti Kubar yang rusak. Diperbaiki Kubar, balik lagi, Kukar yang rusak. Seperti itu terus,” pungkas Senator asal Kaltim tersebut. (eb/03)