eksposisiborneo.com, Mahulu : Rombongan Wakil Bupati Mahakam Ulu (Mahulu), Yohanes Avun, kembali membantu menarik kendaraan warga yang terjebak lumpur, di salah satu ruas jalan Kampung Long Hubung, Kecamatan Long Hubung, dalam perjalanan mudik menuju Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, Selasa (2/4/2025).
Kondisi seperti ini bukan kali pertama dialami oleh Wabup Mahulu, karena setiap melakukan perjalanan luar daerah, selalu memilih jalur darat. Sementara kondisi di beberapa ruas jalan penghubung antara Kutai Barat (Kubar) dan Mahulu, termasuk di Long Hubung, masih rusak parah, berlumpur ‘jadi bubur’.
Kondisi jalan seperti ini, sudah menjadi makanan hari-hari warga masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia tersebut, sejak Mahakam Ulu, resmi di mekarkan menjadi sebuah Kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), 11 tahun silam.
“Selama saya menjabat Wakil Bupati, hampir tidak pernah lewat sungai, selalu lewat darat. Ya begini lah kondisi kami,” kata Yohanes Avun, Senin (7/4/2025).

Tahu kondisi lapangan dan sering melintas, menjadi salah satu alasan warga masih bisa melakukan perjalanan lewat jalur darat. Karena setiap kali bepergian, sekalipun bukan perjalanan dinas, Wabup Yohanes Avun, selalu berkoordinasi dengan UPTD Alat Berat PUPR Kabupaten dan Provinsi, termasuk Satker BPJN, agar membantu melakukan perbaikan jalan.
“Terutama di titik-titik yang kondisinya memang rusak parah, itu selalu saya komunikasikan, supaya mereka bantu melakukan perbaikan, walaupun memang sifatnya hanya sementara,” ujarnya.
Sebab itu, Yohanes Avun, berharap agar jalan hancur dan sudah dirasakan bertahun-tahun oleh masyarakat Mahulu itu mendapat perhatian serius. Segera dilakukan perbaikan, baik oleh Pemerintah Pusat dan Provinsi, karena kondisi jalan sangat memprihatinkan, sampai ada warga yang harus bermalam di perjalanan.

Jalan Kubar-Mahulu, lanjutnya, memang masih Non Status. Namun berdasarkan kesepakatan penanganan antara Pemprov Kaltim dengan Pemerintah Pusat, bahwa dari titik nol Tering (Kubar), sampai Simpang PT RTC di Kampung Memahak Teboq, Kecamatan Long Hubung (Mahulu), ditangani APBD Provinsi.
Sementara, dari Simpang PT RTC hingga Kampung Long Melaham, Kecamatan Long Bagun, menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Semoga segera mendapat penanganan serius, kasihan warga kami di sini (Mahulu),” pungkas Wabup Yohanes Avun. (eb/04)