Kesal Jalan Rusak, Ketua DPRD Kubar dan Warga Lakukan Penyetopan Truck CPO

By eksposisi borneo Jan 20, 2025
73
CPO Sawit
Warga Sekolaq Darat, Kutai Barat, Tahan Angkutan CPO Sawit karena Ditenggarai Jadi Penyebab Jalan Rusak.

eksposisiborneo.com, Kubar : Ketua DPRD Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Ridwai, bersama puluhan warga, menanam pohon sawit, di tengah badan jalan poros, Kampung Sekolaq Darat, Kecamatan Sekolaq Darat, Senin (20/1/2025).

Aksi tanam bibit sawit, dilakukan sebagai bentuk kekesalan mereka terhadap sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit, karena aktivitas angkutan Crude Palm Oil (CPO) mereka, ditenggarai jadi penyebab kerusakan jalan di wilayah itu.

Bukan tanpa alasan, sebelumnya warga melalui Pemerintah Kecamatan Sekolaq Darat, sudah bersurat kepada sejumlah perusahaan swait yang mengangkut CPO mereka lewat jalan poros Sekolaq Darat. Namun karena tidak digubris, maka dilakukan aksi damai melalui tanam pohon sawit tersebut.

“Surat yang kami layangkan dari ibu Camat itu, di tanggal 8 Januari, sampai hari ini tidak ada jawaban dari pihak perusahaan. Sementara kondisi jalan yang tiada hari tanpa hujan seperti sekarang ini, semakin parah kerusakannya. Nah, jadi saya mengambil inisiatif, karena perusahaan tidak menggubris rencana permohonan kita untuk perbaikan tadi, ya kita buat aksi. Aksi ini bukan aksi yang anarkis, tapi aksi damai,” kata Ridwai, kepada wartawan.

CPO Sawit

Tidak hanya melakukan aksi tanam pohon sawit, Ridwai bersama warga juga melakukan penyetopan terhadap mobil tanki CPO Sawit, sampai pihak manajemen perusahaan menemui warga untuk mencari jalan keluar bersama.

“Sampai sekarang, belum ada dari pihak perusahaan yang bereaksi. Apakah mereka belum tahu atau memang tidak perduli, antara itu aja. Jadi, kita tetap melarang mereka melintasi jalur ini sampai mereka datang ketemu dengan warga di sini, termasuk dengan saya, baru kita cari solusi jalan keluarnya seperti apa, kan begitu,” tegas Ridwai.

Intinya, lanjut Ridwai, aksi ini dilakukan oleh warga adalah untuk mencari tanggapan dari pihak Perusahaan yang memiliki angkutan CPO melintasi jalan poros Sekolaq Darat.

Sebab menurutnya, kerusakan yang terjadi ini diduga memang karena angkutan CPO sawit, karena beban muatannya melampaui kemampuan badan jalan.

CPO Sawit

“Kalau kami orang awam ini melihat, bahwa angkutan CPO ini rata-rata melampaui dari kemampuan badan jalan kita. Saya dapat masukan dari teman yang juga memiliki angkutan CPO, dia mengatakan bahwa CPO yang roda 10 itu, sudah melampaui dari 25 ton, muatannya. Nah kita bandingkan dengan kondisi jalan kita ini, ini kelas 3 yang angkutannya itu hanya 8 ton. Jadi antara 8 ton sama 25 ton itu, sudah berapa overload nya. Itu yang buat jalan kita ini, semakin hari semakin parah,” ungkap Ridwai.

Ridwai, menyebut ada tiga perusahaan perkebunan kelapa sawit yang melintasi jalan sekolaq darat dan sudah disurati untuk melakukan perbaikan. Namun sampai saat ini, belum ada itikad baik dari mereka, yakni PT Fangiono Group, PT KAL dan PT Kruing Lestari Jaya (KLJ).

“Kami ingin pihak perusahaan ini menunjukkan keseriusan mereka untuk memperbaiki jalan yang rusak akibat aktivitas yang mereka lakukan setiap hari. Kalau masyarakat ini minta supaya lubang-lubang yang dalam itu ditutup dengan agregat, kemudian dipadatkan. Nah, itukan sudah bisa mengatasi persoalan ini, itu aja intinya,” pungkas Ridwai. (redaksi/eb)

BERITA TERKAIT