Eksposisiborneo.com, Kubar: Samsudin Nur, SH adalah salah satu calon yang patut diperhitungkan sebagai kandidat Bakal Calon Bupati dalam perhelatan Pilkada Kutai Barat (Kubar) 2024.
Disamping sejumlah nama tokoh politik Kutai Barat, seperti Ekti Imanuel, Sahadi, Frederick Edwin dan H Saiful Acong. Nama Samsudin Nur, SH terus mencuat ke publik semenjak dirinya mendaftar ke sejumlah parpol, seperti Nasdem, PAN, PKS, Perindo, Gerindra, dan di partainya sendiri, yakni Demokrat.
Sebagai putra daerah asli Kutai Barat, menjadi alasan utama Samsudin Nur ikut terjun pada pesta demokrasi Pilkada 2024 ini, sebab merasa memiliki tanggung jawab untuk ikut terlibat langsung membangun daerah kelahirannya agar lebih baik ke depan.
“Karena saya asli Kutai Barat, adalah hal yang wajib melakukan pengabdian kepada tanah kelahiran,” kata Samsudin Nur, SH kepada Eksposisiborneo.com, Jumat (31/5/2024).
Namun demikian, alasan itu tidak cukup untuk menjadi seorang pemimpin. Tentu harus ada gagasan yang diharapkan bisa membawa percepatan pembangunan Kutai Barat kedepannya.
“Ada 6 gagasan pokok saya maju untuk Kutai Barat. Pertama Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, yang ke dua menjadi Pemimpin yang Melayani,” ungkap Samsudin Nur, SH.
“Yang ke tiga Inovasi dan Pembangunan, ke empat peningkatan derajat Kesehatan dan Kesejahteraan masyarakat, berikutnya penguatan Kebudayaan dan Identitas Lokal, terakhir Bergaining Position ke Pusat,” lanjutnya.
Maka itu, Samsudin Nur mengusung tagline “Kubar Cerdas, Kubar Sejahtera” sebagai komitmen untuk mewujudkan gagasan tersebut, ketika kelak menjadi pemimpin di Bumi Tanaa Purai Ngerimaan.
“Ketika masyarakat kita cerdas, tentu mereka akan sejahtera. Nah bagaimana mewujudkan itu?, tentu lewat gagasan yang sudah gamblang akan kita lakukan, pasti bisa ketika mendapat kepercayaan dari masyarakat Kutai Barat,” ucap Samsudin Nur, SH.
Gagasan Samsudin Nur, SH menuju Pilkada Kubar pastinya tidak muncul begitu saja. Sebagai warga lokal yang lahir dari pedesaan, tentu ia paham betul dengan kondisi masyarakat serta perkembangan yang terjadi saat ini di Kabupaten Kutai Barat.
Soal pendidikan, dimana berdasarkan Badan Pusat Statistik pada tahun 2022 yang dirilis tahun 2023, ada sekitar 27 persen warga Kutai Barat tidak melanjutkan pendidikan SMA.
Kemudian soal Kesehatan, masih ada sekitar 21,27 persen atau 21 hingga 22 penduduk yang memiliki keluhan kesehatan dari 100 penduduk Kutai Barat, berdasarkan hasil Susenas tahun 2022.
Belum lagi berbicara masalah kesejahteraan masyarakat, budaya dan identitas lokal yang tentu masih butuh perhatian. Sehingga tidak salah bila dalam gagasan pokok Samsudin Nur juga mengutamakan soal pemimpin yang melayani, dengan tujuan bisa menjamah masyarakat sampai ke pelosok desa.
Paling penting adalah gagasannya untuk terus berinovasi, hingga lobi melobi ke pusat untuk mendukung percepatan pembangunan, sehingga terwujudnya Kutai Barat yang Cerdas dan Sejahtera bersama Samsudin Nur, SH. (EB/J)
