eksposisiborneo.com, Kubar :Dinas Kesehatan Kutai Barat (Kubar) Provinsi Kalimantan Timur mencatat bahwa ada 632 kasus kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai September 2024.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kubar, Weda menyebutkan, data pada Januari 2024, DBD di kubar tercatat sebanyak 175 kasus, kemudian 94 kasus pada bulan Februari, 65 kasus.
Berikutnya pada Maret, 55 kasus bulan April, 65 kasus bulan Mei. Selanjutnya 59 kasus di bulan Juni, 44 kasus bulan Juli, 41 kasus di bulan Agustus dan sebanyak 34 kasus tercatat di bulan September 2024.
“Melihat tren kasus yang meningkat, jadi kita sampaikan kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi DBD,” kata Weda pada Kamis (3/10/2024)
Weda meminta masyarakat tetap waspada mengingat Kutai Barat merupakan wilayah endemi kasus DBD. Masyarakat tetap diimbau untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“Apalagi ketika turun hujan dimana potensi tumbuhnya jentik nyamuk aedes aegypti cukup tinggi. Jentik nyamuk itu bisa berkembang biak, terutama di genangan-genangan air, sehingga harus dilakukan 3M yaitu menguras tempat atau wadah penampung air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan menimbun barang-barang bekas yang bisa menjadi tempat penampungan air menggenang,” Imbau Weda.
Diketahui, dari 632 kasus DBD yang terjadi, Dinkes Kubar mencatat terdapat 4 kasus pasien Meninggal Dunia, yakni di 1 Pasien di Tanjung Isuy Kecamatan Jempang. Berikutnya, 2 Pasien dari Kampung Besiq dan Bermai Kecamatan Damai, serta 1 pasien dari Kecamatan Melak. (Adv.diskominfo/kbr)
