eksposisiborneo.com, Kubar : Kebakaran gudang proyek pembangunan Jembatan Aji Tulur Jejangkat (ATJ) di RT 6, Kelurahan Melak Ilir, Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat (Kubar) yang terjadi pada Sabtu (24/01/2025), masih menjadi misteri.
Pantauan eksposisiborneo di lapangan, tampak garis polisi sudah membentang mengelilingi areal gudang material pembangunan jembatan ATJ yang hangus dilahap si jago merah.
Muriansyah, mantan security proyek pembangunan jembatan ATJ, di lokasi mengaku, dirinya hanya menumpang tinggal di pos jaga proyek tersebut. Dimana lokasi tersebut hanya berjarak sekitar 100 meter dari gudang yang terbakar.
Menurut Muriansyah, gudang proyek pembangunan jembatan ATJ sudah lama ditinggal oleh kontraktor yakni PT Waskita Karya, sejak 2016 lalu.
“Saya cuma inisiatif sendiri aja di sini, sambil jaga,” teranya. ngnya.
Saat peristiwa kebakaran, ia mengaku berada di dalam pos, yang telah ditempatinya semenjak beberapa tahun terakhir. Peristiwa kebakaran diketahui pada pukul 16.05 Wita, dimana pada saat itu, ia sedang bersantai bermain game handphone dan menggunakan headset.
“Pada saat kejadian saya sedang di pos, kebetulan pada saat itu saya menggunakan handphone dan memakai headset. Jadi saya tidak dengar, saat itu ada anggota yang memanggil dan memberitahu bahwa gudang terbakar. Saya keluar, tiba-tiba api sudah membesar,” ungkap Muriansyah.
Lanjut Muriansyah, dirinya tidak mengetahui pasti dari mana sumber api penyebab kebakaran. Saat keluar, bangunan gedung yang terbuat dari tripleks itu sudah membesar hingga menghanguskan seluruh isi gudang.
Gudang tersebut, tambah Muriansyah, tidak tersambung arus listrik. Sehingga awal mula api dipastikan tidak dikarenakan hubungan arus pendek atau korsleting.
“Tidak ada listrik sama sekali, tidak ada,” ucapnya.
Sampai saat ini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab kebakaran, yang kini masih menjadi buah bibir masyarakat serta menuai berbagai pertanyaan.
Sementara itu, diketahui bahwa gudang bekas proyek pembangunan Jembatan ATJ dipergunakan oleh perusahaan Waskita Karya. Proyek pembangunan Jembatan ATJ sendiri diperkirakan mangkrak semenjak 9 tahun lalu.
Meskipun tidak berpenghuni, gudang masih berisi material seperti pipa, besi dan seling baja. Berbagai material juga masih tertumpuk di sekitar lokasi gudang proyek yang mangkrak tersebut. (redaksi/eb)