Masyarakat Ingin Kejayaan Pembangunan Era Ismail Thomas Dilanjutkan Oleh Putra Mahkota

By eksposisi borneo Okt 7, 2024
302
Frederick Edwin
Putra Dayak Tunjung Benuaq, Kelahiran Kampung Benung, Kec Damai Kabupaten Kutai Barat, Rudi Ranaq. (dok.ist)

eksposisiborneo.com, Kubar : Masyarakat Kutai Barat (Kubar) Ingin Kejayaan Pembangunan di Era Ismbail Thomas Dilanjutkan Oleh Putra Mahkota merupakan reaksi positif sekaligus petunjuk yang timbul dari berbagai kalangan dan lapisan Masyarakat bahwa sosk Ismael Thomas memiliki modal sosial yang sangat kuat dan membekas secara positif di hati masyarakat Kubar sepanjang masa.

Betapa tidak, trend publik secara psikologis menunjukkan paradigma pada tataran multi kalangan seantero Kubar, kini dan di sini, tertuju pada satu titik penting sebagai hasil refleksi tapak tilas sejarah kepemimpinan politik, yang tidak bisa disangkal oleh siapa pun Masyarakat Kutai Barat sangat merindukan terulangnya kembali kejayaan pembangunan pada jaman atau era kepemimpinan Ismael Thomas, S.H., M.Si sebagai Bupati Kutai Barat selama 2 periode (2006-2016).

Yang mana Ismail Thomas dengan gemilang dan sukses berhasil meletakan titik sambung yang kokoh dan kokoh, sebagai estapet dan kelanjutan dari Pembangunan Dasar Kubar” yang telah dirintis oleh Bupati Pertama yang juga merupakan Tokoh Besar Kubar Ir. Rama Alexander Asia

Oleh karena itu, tidaklah mengherankan, munculnya Frederick Edwin sebagai titisan sang Ayah, yang didukung sepenuhnya oleh ayah dan ibunya, istrinya, dan segenap keluarganya yang maju sebagai Calon Bupati Kutai Barat. Tokoh Muda Kutai Barat ini juga mendapatkan sambutan dan dukungan yang sangat luar biasa dari semua lapisan masyarakat Kutai Barat.

Frederick Edwin
Masyarakat Ingin Kejayaan Pembangunan di Era Ismail Thomas, S.H., M.Si Dilanjutkan Oleh Putra Mahkota. (eb)

“Bayangkan saja, tanpa didasarkan pada analisa teori antropogi, sosiologi, dan psikologi yang muluk dan rumit, Masyarakat Kutai Barat langsung bisa mencerna bahwa hadirnya Bapak Frederick Edwin sebagai Pemimpin (Bupati ke- 4 Kutai Barat nanti), sama saja artinya bahwa Sang Maestro Pembangunan Kutai Barat kini kembali hadir membawa kubar kembali bangkit menggapai jaman keemasan Sang Ayah yang terbukti tidak saja berhasil membangun Kutai Barat pada jamannya dalam arti luas, tetapi juga berhasil menoreh kisah-kisah kemanusiaan dengan masyarakat karena kebaikan hatinya, kedermawanannya dan kasihnya yang konkrit dirasakan oleh masyarakatnya”.

Anda dan saya yang membaca tulisan ini dengan logika sangat sederhana dapat dengan cepat menangkap, bahwa saat ini, berbicara kehadiran Bapak Frederick Edwin sebagai Calon Pemimpin Kutai Barat, sama saja artinya dengan perjalanan hadirnya kembali Spirit Kepemimpinan Bapak Ismael Thomas yang melebur dalam dalam diri putranya.

Menjadi tidak tersangkalkan kebenarannya, bahwa disadari atau tidak, magnet atau daya tarik publik masyarakat Kubar kepada sosok Frederick Edwin itu jelas karena penilaian kinerja baik, kesan baik, perasaan baik kepada Sang Ayah dari masa ke masa sangat positif di mata hati Masyarakat luas seantero Bumi Tana Purai Ngeriman ini.

Selanjutnya, mengalirnya atensi publik Masyarakat Kutai Barat yang sangat luar biasa pada Frederick Edwin juga masuk dalam lingkungan institusi partai politik. Kecenderungan totalitas sikap positif Masyarakat Kutai Barat terhadap Bapak Ismail Thomas, yang karyanya akan diteruskan sang Putra Mahkota, tidak saja dilihat oleh Masyarakat Kubar dalam skala lokalitas, tetapi juga menjadi atensi dari Para Petinggi Republik ini.

“Hal mana terdapat 11 partai politik yang menjatuhkan pilihan rekomendasinya pada pasangan Frederick Edwin dan Haji Nanang Adriani menjadi bukti bahwa posisi tawar pasangan FENA menuju kemenangan yang akan mengulangi kejayaan jaman kepemimpinan ayahnya, menjadi variabel sangat penting dan karenanya menjadi determinan  kunci partai-partai pengusung ini menjatuhkan rekomendasi pada pasangan FENA”.

Pasangan FENA
Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Barat Nomor Urut 1, Frederick Edwin dan Nanang Adriani. (dok.ist)

Tentu dengan mesin partai politik yang sangat besar ini, tidak bisa dipungkiri bahwa massa pendukung dari 11 partai yang tersebar di 16 kecamatan, 190 kampung dan 4 kelurahan dengan jumlah 127,952 pemilih,  merupakan modal besar maha dahsyat semua kekuatan pemenangan, memenangkan FENA menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kutai Barat pada pesta demokrasi 27 Nov 2024 nanti.

Modal sosial memang penting, karena darinya kita bisa menakar taburan seseorang, utamanya taburan kebaikan. Dan dalam konteks ketokohan dan kepemimpinan Kutai Barat, modal sosial itu sangat melekat pada diri Ismael Thomas, dimana tapak tilas kebaikannya pada sesama, pada masyarakat Kutai Barat menjadi ingatan positif sepanjang masa.

“Kita do’akan titisannya, Sang Putra Mahkota, yakni Bapak Frederick Edwin yang berpasangan dengan Bapak Haji Nanang Adriani yang sangat rendah hati dan ramah dengan semua orang, terus didukung oleh masyarakat luas dan diridhoi, dibimbing dan diberkati oleh Tuhan Yang Maha Kuasa untuk melanjutkan pembangunan di Tanah Purai Ngeriman kampung halaman kita semua secara merata, adil dan berkelanjutan”.

Mari kita Masyarakat Kutai Barat dimana pun berada, kita bersatu padu mendukung dan memilih Pasangan FENA menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kutai Barat 2024-2029. Melalui cara yang elegan, terhormat, simpatik, dan menyejukkan dalam suasana kompetisi dan kontestasi politik dengan penuh rasa persahabatan dan persaudaraan, karena FENA ada untuk semua warga, FENA menang untuk kita semua. Semoga. Amin. (Redaksi/Rudi Ranaq)

BERITA TERKAIT

SMSI Kaltim