Eksposisiborneo.com, Jakarta: Pameran ALLPack Indonesia dan AllPrint Indonesia 2023 memamerkan teknologi baru untuk meningkatkan pertumbuhan industri kemasan dan percetakan.
Pameran kemasan dan percetakan ini diikuti oleh lebih dari 1100 perusahaan, dimana 200 perusahaan di antaranya adalah UMKM. Pelaku industri kemasan dan kertas, serta industri percetakan dan grafika dalam negeri diharap dapat memanfaatkan pameran AllPack Indonesia.
Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Dirjen Agro Kementerian Perindustrian Merriyanti Punguan mengatakan, industri pengemasan dan percetakan di Indonesia dapat menghasilkan produk-produk berdaya saing tinggi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Kinerja ekspor industri kemasan pada tahun 2022 menyumbang volume sebesar 65,49 ribu ton dengan nilai 166,35 juta dolar AS. Sedangkan, lanjut Merri, dari sisi impor pada tahun 2022 mencapai volume sebesar 123,95 ribu ton dengan nilai 369,51 juta dolar AS.
“Sehingga, neraca perdagangan di sektor ini masih defisit,” kata Merriyanti Punguan, Rabu (11/10/2023)
Sementara itu, CEO Krista Exhibitions Daud Salim mengatakan, peserta pameran kemasan dan percetakan diharapkan dapat naik kelas. Dalam hal ini meningkatkan kualitas dan daya saing perusahaan dengan teknologi terbaru.
“Sehingga mereka bisa memiliki beberapa tempat produksi dengan menggunakan teknologi tersebut,” kata Daud.
Daud berharap agar para pelaku UMKM mampu menyerap wawasan dari pameran ini terkait kualitas kemasan dan teknologi-teknologi yang diperlukan. Terutama untuk makanan siap saji atau makanan-makanan untuk keadaan darurat.