eksposisiborneo.com, Kubar : Perkembangan teknologi dan akses internet mampu membantu pekerjaan kita semakin mudah, namun di sisi lain menghadirkan sisi negatif seperti praktik perjudian melalui platform digital.
Di Indonesia, fenomena judi online sudah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Bahkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat, nilai transaksi keuangan mencurigakan, terutama terkait dengan judi online, telah mencapai lebih dari Rp600 triliun pada kuartal pertama 2024.
Sebanyak 80 persen dari 2,37 juta masyarakat yang bermain judi online melakukan transaksi rata-rata Rp100 ribu. Sejak 2022, PPATK juga mendeteksi 5.000 rekening bank terkait judi online dan berakhir dengan pemblokiran.
Pada kenyataannya, di balik kengerian terhadap judi online sebagai sebuah kejahatan luar biasa, terkuak data miris bahwa terdapat hampir 500.000 anak-anak Indonesia berstatus pelajar dan mahasiswa terseret di dalamnya.
Judi Online Jadi Perhatian DIAMOND
Hal ini lah yang kemudian menjadi perhatian pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Barat (Kubar) Nomor Urut 3, Sahadi dan Alexander Edmond (DIAMOND), karena tidak dipungkiri bahwa judi online juga sudah meracuni masyarakat, termasuk generasi milenial di wilayah tersebut.
“Kita lihat sekarang ini banyak anak muda yang bekerja, tapi sangat disayangkan karena tidak sedikit mereka yang masuk dalam lingkaran judi online. Mirisnya anak-anak gen-z dan milenial selaku calon generasi penerus, calon generasi emas Indonesia juga terseret dalam “lingkaran setan” judi online ini,” kata Calon Wakil Bupati Kubar, Alexander Edmond, Jumat (26/9/2024).

Judi online lanjut tokoh muda yang akrab disapa Momon tersebut jelas berdampak negatif, baik terhadap fisik, psikolog, sosial dan tentunya finansial.
“Judi online ini, tidak ada baiknya sama sekali. Makanya ke depan kami akan merangkul gen-z dan generasi milenial dalam gerakan pembangunan menuju Kubar Mantap,” tegas pria yang akrab disapa Momon tersebut.
DIAMOND Komitmen Rangkul Gen-Z dan Milenial Menuju Kubar Mantap
Karena itu DIAMOND bertekad, jika kelak terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati pada perhelatan Pilkada Serentak 2024 ini, salah satunya berkomitmen memperhatikan dan melibatkan masyarakat, terutama generasi z dan milenial dalam setiap program pembangunan yang di lakukan sejalan dengan Visi Misi dan program kerja mereka menuju Kubar Mantap.
“Program berkelanjutan yang ingin kami capai bersama pak calon bupati, bapak Sahadi tidak akan bisa dilakukan tanpa peran serta masyarakat, terutama Gen-z dan milenial ini,” tutur Momon.
Bersama DIAMOND tambahnya, milenial Kutai Barat akan diberikan kesempatan lebih luas, sehingga turut serta berkarya dalam pembangunan.
“Semua akan diberikan akses yang luas, termasuk akses pendidikan yang baik, karena kita tahu bersama bahwa gen-z dan milenial ini akan menjadi penopang Indonesia ke depannya, khususnya di Kutai Barat,” pungkas Alexander Edmond. (eb)


