Pemeliharaan Jalan Kukar-Kubar di Kaltim Hanya Cari-cari Proyek

By eksposisi borneo Apr 12, 2025
47
Wagub Kaltim
Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji. (dok.ist)

eksposisiborneo.com, Kubar : Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Seno Aji, akan bersurat langsung ke Presiden Prabowo Subianto, terkait kondisi jalan dari Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menuju Kutai Barat (Kubar).

Menurutnya, selama ini anggaran pemerintah yang digelontorkan untuk menangani jalan nasional penghubung dua kabupaten tersebut, hanya akal-akalan mencari proyek, sebab hanya ditambal sulam dan seperti itu terus setiap tahun.

“Saya akan protes ke presiden. Biar saja, nanti Menteri PU di suruh ke sini. Karena kalau kayak gini, tambal terus, tambal terus. Itu cari proyek saja, bukan untuk masyarakat,” kata Seno Aji, saat meninjau langsung jalan Kukar-Kubar, belum lama ini.

Lebih lanjut dikatakan, penanganan jalan Kukar-Kubar harus mendapat perhatian serius dari pemerintah dan harus ditingkatkan menjadi cor beton agar tahan lama. Tidak seperti sekarang, hanya di aspal dan hanya bisa dinikmati beberapa bulan, setelah itu hancur kembali.

Jalan Kukar-Kubar
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, saat Meninjau Jalan Darat antara Kutai Kartanegara dan Kutai Barat, Sabtu (29/3/2025). (dok.ist)

Karena itu, ia menilai, meskipun Indonesia telah merdeka puluhan tahun, masyarakat di Kukar dan Kubar belum merdeka, masih merasakan ketertinggalan infrastruktur, sebab penanganan jalan yang hanya tambal sulam tidak akan menyelesaikan masalah.

“Berapa puluh tahun kita merdeka, gak merdeka-merdeka di sini. Ada BPPJN, kalau hanya cari proyek saja, saya akan kirim surat ke pak presiden. Kasih tahu pak Hendro (Kepala BBPJN Kaltim), bilang ke beliau, jalan ini jangan hanya di aspal, terus besok rusak, harus ditingkatkan,” tegasnya.

Selain itu, Seno Aji, juga menyoroti anggaran yang digelontorkan Pemerintah Pusat melalui Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BPPJN), untuk menangani jalan Nasional tersebut, tidak optimal dengan kondisi dan jarak jalan yang panjang mencapai ratusan kilometer.

Sementara, ketika jalan rusak, yang disalahkan truck angkutan kelapa sawit dan masyarakat. Padahal memang mayoritas proyek yang dialokasikan hanya berupa pemeliharaan rutin dan perbaikan minor atau mayor, hanya sedikit sentuhan rekonstruksi atau peningkatan jalan. (eb/02)

BERITA TERKAIT

BUPATI KUBAR