eksposisiborneo.com, Kubar : Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Rintar Pasaribu menyatakan telah menerima laporan hasil pemeriksaan kesehatan dari tim dokter RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda, pada tanggal 5 September 2024.
Dimana tiga pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati dinyatakan memenuhi syarat kesehatan sebagai kandidat Pilbup Kutai Barat, pada perhelatan Pilkada Serentak tanggal 27 November mendatang.
Mereka adalah pasangan Frederick Edwin dan Nanang Adriani (FENA), kemudian pasangan Sahadi dan Alexander Edmond (DIAMOND) dan pasangan H Ahmad Syaiful/Acong dan Jainudin (AHJI).
“Berdasarkan laporan yang kami terima dari tim dokter RSUD AWS Samarinda, bahwa semuanya memenuhi syarat,” kata Ketua KPU Kubar, Rintar Pasaribu, Kamis (11/9/2024).
Dalam laporan kesehatan tersebut lanjut Rintar, ada tiga hal pokok yang disampaikan oleh tim dokter, yakni masing-masing pasangan bakal calon, sehat secara Jasmani, sehat Rohani dan tidak terindikasi Narkoba.
“Ini tim dokter yang menyampaikan, bukan KPU,” tandasnya.
Disamping itu, KPU Kubar juga saat ini terus melakukan penelitian berkas perbaikan syarat administrasi calon dan pencalonan dari masing-masing kandidat.
“Jadi untuk pemenuhan atau perbaikan berkas persyaratan, kemarin masing-masing kandidat sudah menyampaikan itu ke KPU. Jadi nanti tanggal 14 September ini, hasil penelitian itu akan kita sampaikan kembali kepada bakal pasangan calon,” terang Rintar.
Namun sampai sejauh ini menurutnya, tidak ada kendala terkait berkas administrasi, baik untuk syarat calon maupun syarat pencalonan dari masing-masing kandidat Pilbup Kubar.
“Setelah perbaikan kemarin, kita belum ada menemukan kekurangan, semuanya terpenuhi sampai hari ini,” ungkap Rintar.
Tinggal menunggu hasil verifikasi terkait Ijazah para bacalon Bupati dan Wakil Bupati yang sebelumnya diserahkan ke KPU saat pendaftaran pada tanggal 27-29 Agustus lalu.
“Sesuai syaratnya kan, para bakal calon ini menyerahkan fotokopi ijazah yang dilegalisir. Jadi itu saja yang kita verifikasi kepada pihak yang mengeluarkan atau melegalisir ijazah tersebut. Kalau persyaratan lain, sampai saat ini sudah tercukupi semua,” pungkas Rintar Pasaribu. (eb)
