Ucapan “Masyarakat Pemalas” Bupati Yapan Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan di Kubar

By eksposisi borneo Okt 9, 2024
39
Bupati Kutai Barat
Bupati Kabupaten Kutai Barat, FX Yapan. (dok.eb)

eksposisiborneo.com, Kubar : Sejak memimpin Kutai Barat (Kubar) tahun 2016 lalu, ada satu pernyataan Bupati FX Yapan yang cukup kontroversi, bahkan sebagain pihak menganggap ucapan bupati tertsebut mencedrai hati masyarakat.

Ucapan Bupati dimaksud adalah ketika menepis isu kemiskinan di Kutai Barat, dimana menurut orang nomor satu di Kubar itu, “Tidak ada masyarakat miskin atau yang ada adalah masyarakat pemalas”.

Kata-kata ini kemudian membuat ketersinggungan sejumlah pihak, karena dianggap sudah mencedrai perasaan masyarakat di Bumi Tanaa Purai Ngerimaan. Terutama soal kata “Masyarakat Pemalas”.

Kata “Masyarakat Pemalas” Jadi Motivasi

Namun demikian, tidak sedikit masyarakat yang menilai ucapan Bupati tersebut adalah motivasi untuk berbuat lebih baik demi mencukupi kebutuhan keluarga. Terbukti, selama kurang lebih 8 tahun memimpin Kubar, angka kemiskinan ekstrem turun signifikan, demkian juga dengan penduduk yang masuk kategori miskin.

“Ya kalau kita lihat, tidak ada alasan bisa miskin ekstrem. Saya sampai cari sebabnya kok sampai miskin ekstrem, yaitu tadi yang sering saya katakan, itu karena kemalasan aja. Apa gak miskin ekstrem segala Lombok aja beli, Pucuk Singkong beli, Terong beli. Nah maksud saya, masa kita beli yang bisa kita tanam,” kata Bupati FX Yapan, Rabu (9/10/2024).

Hal-hal seperti ini lanjut Bupati Yapan, semestinya bisa disiasati oleh Masyarakat dengan memanfaatkan lahan yang dimiliki. Terlebih jenis sayur-sayuran mudah ditanam, apalagi Kutai Barat ini memiliki tanah yang subur dan masih banyak lahan kosong yang bisa dikelola untuk kebutuhan sehari-hari.

“Ini perlu kita edukasi kepada keluarga kita masing-masing, supaya mau bercocok tanam dan tidak jatuh dalam kemiskinan ekstrem. Jadi kalau kita beli nya Kain, Sepeda Motor, Ketinting, itu wajar. Tetapi kalau Terong beli, Pucuk Singkong beli, Kangkung juga beli, wah itu terlalu. Sayang kan, karena tanah kita ini subur,” tandas FX Yapan.

Data Penurunan Angka Kemiskinan di Kubar

Diketahui pada tahun 2021, terdata ada 12.598 penduduk Kutai Barat yang masuk kategori miskin ekstrem. Angka tersebut kemudian turun menjadi 3.480 jiwa atau terjadi penurunan yang signifikan sebesar 72 persen pada tahun 2023 lalu.

Selain itu Pemerintah Kabupaten Kutai Barat juga berhasil menurunkan angka penduduk dengan kategori miskin dari 10,24 persen di tahun 2021, menjadi 10,20 persen atau terjadi penurunan 0,04 persen pada tahun 2022 lalu.

Capaian yang luar biasa di era kepemimpinan Bupati FX Yapan dan Wakil Bupati Edyanto Arkan. Bahkan pemerintah menargetkan angka penduduk miskin di Kutai Barat bisa turun menjadi 9,17 persen tahun 2024 ini. (Adv.diskominfo/kbr)

BERITA TERKAIT

SMSI Kaltim