eksposisiborneo.com, Kubar : Tim Penggerak PKK Kabupaten Kutai Barat (Kubar), menggelar Bazar Murah, dalam rangka menyambut Hari Raya Idulfitri 1446 hijriah, di halaman kantor PKK Kubar, Senin (24/3/2025).
Dalam kegiatan itu, masyarakat Kutai Barat sangat antusias datang, sejak pagi hari sudah ada yang antre untuk mendapat sembako murah. Baik dari Kampung sekitar wilayah Ibu Kota Kabupaten, maupun jauh dari luar ibu kota kabupaten.
Saking banyaknya, sampai ada yang pulang dengan hati kecewa, tidak mendapat bagian dalam bazar murah tersebut.
“Pulang dengan hati kecewa, syukur endak puasa, kasihan antre lama, pulang endak ada yang di bawa selain lelah dan kecewa berat,” ungkap Dayang Mardiana, di akun media sosialnya mengomentari postingan tentang kegiatan bazar murah tersebut.
Tidak hanya Dayang, ada juga warga lain mengungkapkan hal sama.
“Banyak Zonk,” ucap Hida Yanti.
Bahkan, ada warga yang menilai kegiatan seperti ini hanya pencitraan karena baru memimpin. Ada juga yang enggan datang karena tahu tidak akan kebagian, sebab panitia atau pelaksana tidak mengatur kegiatan dengan baik.
“Cuma cari sensasi biar dipuji-puji masyarakat. Kasihannya kita yang tidak kebagian,” tulis Sy Ono.
Selain ungkapan kecewa, warga lain juga memberi saran dan masukan agar ke depan, kegiatan bazar murah seperti yang di lakukan PKK Kutai Barat, lebih terkontrol dan bisa dirasakan tanpa rasa kecewa masyarakat.
Seperti Helena, yang mengharapkan agar kegiatan seperti ini, betul-betul dipantau. Ketika sembako yang dujual memang sudah habis, tidak membiarkan orang masuk dalam antrean panjang yang ujungnya membuat kecewa.
“Ada baiknya, kedepan kalau paket bazar hanya seribu, dibuat kupon di pintu masuk PKK, kalau kupon sudah habis langsung tutup. Jadi tidak seperti ini, hampir ibu hamil pingsan karena ada dua jam lebih berdiri berdesak-desakan,” ungkapnya.
Diketahui, dalam kegiatan bazar murah ini, tersedia paket sembako seperti beras 5 kilogram, minyak goreng 1 liter, gula 1 kilogram, kopi dan sabun cuci.
Tim Penggerak PKK Kubar, menyediakan 1.000 paket murah, dengan total harga Rp 150 ribu, namun masyarakat cukup membelinya seharga Rp 70 ribu. Syaratnya wajib menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP). (eb/03)
