eksposisiborneo.com, Kukar : Ketinting, perahu bermesin tempel yang lincah dan berukuran kecil, merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya khas Kutai, Kalimantan Timur.
Keberadaannya erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat di sepanjang Sungai Mahakam, yang telah lama menjadi jantung peradaban Suku Kutai.
“Lomba ketinting ini adalah bagian dari cara Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melestarikan budaya khas kutai yang sudah ada sejak dulu, ” ujar Asisten I Setkab Kukar, Akhmad Taufik Hidayat.
Kegiatan balap ketinting ini selalu konsisten dilaksanakan setiap tahun bertepatan dengan pelaksanaan Erau. Taufik mengungkapkan bahwa Pemkab Kukar sangat berharap kegiatan ini menjadi motivasi bagi masyarakat untuk selalu menggemari dan mencintai adat budaya yang dimiliki di tanah Kutai ini.
“Setiap tahun harus ada regenerasinya. Makanya ada lomba diseri pemula yang dilaksanakan,” sebutnya.
Selama 2 hari pelaksanaan, Sungai Mahakam kembali menjadi pusat perhatian masyarakat. Sepanjang turapan sungai dipenuhi sesak penonton yang siap mendukung peserta.
Lomba ini diikuti oleh 160 peserta yang datang dari berbagai daerah, mulai dari Kukar, Berau, Kutai Timur, Kutai Barat, Sangkulirang, hingga Kalimantan Utara.
Deru suara mesin perahu diiringi dengan sorakan penonton dan pendukung peserta, menambah semaraknya lomba di sepanjang Sungai Mahakam. (eb/Adv/Diskominfo Kukar)